SEMARANG, LPM MISSI.COM- Ajang Stand Up Comedy mewarnai rangkaian Dies Natalis Ke-53 UIN Walisongo. Ajang ini diikuti oleh para pimpinan di UIN Walisongo, yaitu para dekan, wakil rektor, Direktur Pascasarjana, Ketua Lembaga Penjamin Mutu (LPM), Ketua Lembaga Pusat Pengabdian Masyarakat (LP2M), Kepala Sistem Pengendalian Internal (SPI), dan Biro/PK.
Ajang Stand Up Comedy para pimpinan UIN Walisongo ini dilaksanakan di Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo seusai jalan sehat, Jumat (3/3).
Stand Up Comedy para pimpinan tersebut dimenangkan oleh dekan Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), Mohammad Arja Imroni dengan raihan poin 220. Ia tak menyangka menjadi juara pertama.
“Boleh dikata tidak ada persiapan, pokoknya nanti saya ngomong gini, gitu saja. Karena, waktu hanya lima menit, jadi yang terlintas saja,” ucapnya ketika diwawancarai Kru lpmmissi.com.
Memang Arja telah biasa berbicara di depan khalayak tetapi bukan untuk berkomedi, melainkan sebagai pendakwah dalam pengajian-pengajian.
Ia pun bercerita bahwa tujuannya sekadar meramaikan Dies Natalis Ke-53 UIN Walisongo. Seorang dekan yang tak pernah melakukan stand up comedy sebelumnya ini menuturkan tidak mengharapkan mendapatkan juara.
Arja mengatakan merasa kaget ketika dirinya disebut sebagai juara.
“Jurinya yang keliru menilai atau bagaimana? Jangan-jangan kemenangan saya juga bagian dari kelucuan juga,” ucapnya.
Ia tak menyangka hadiah yang didapat sebagai pemenang stand up comedy. Sambil mengeluarkan sebuah kamera Go Pro dari tas jinjing hadiah, Arja bercerita menanyakan tentang kamera itu kepada temannya.
“Saya tanya sama teman, ‘ini apa to?’ ‘Oh, ini Pak, youtuber-youtuber pakai ini Pak’,” ceritanya.
Apresiasi Juri
Sebagai juri, Hendi Pratama, anggota Komunitas Stand Up Comedy Kota Semarang juga seorang Dosen Universitas Negeri Semarang (UNNES), mengungkapkan apreasinya kepada para peserta.
Menurutnya ketika melakukan stand up comedy memerlukan teknik yang para pelaku industri stand up comedy berlatih hampir setiap hari.
“Saya sangat mengapresiasi, karena sebenarnya stand up comedy itu teknik dan biasanya sudah dipelajari dan dikuasai oleh para pelaku industri.”
Menurut Hendi para pimpinan UIN Walisongo memiliki tantangan sendiri dalam menciptakan suasana bagi forum stand up comedy dan butuh usaha yang sangat besar untuk menyesuaikan diri.
“Ada beberapa termasuk pemenangnya bisa menguasai level lumayan. Menggugah tawa penonton dan juga menggunakan satu, dua, tiga teknik stand up comedy, baik yang itu sudah dilatih maupun spontanitas. Jadi, saya sangat terkesan dengan penampilan bapak ibu pejabat UIN pada kali ini,” pungkasnya.
Reporter: Aisha Veranda Kartika
Editor: Muhammad Irfan Habibi