SEMARANG, LPMMISSI.COM – Jika pada masa lampau nenek moyang saling berebut pengaruh dan membuat terpecah belah, maka generasi saat ini harus bersatu. Tidak perlu eksistensi organisasi A atau B, ke depan harus rendah hati.
Itulah sepenggal pesan Penulis novel sejarah, Wenri Wanhar berjudul Lelaki di Tengah Hujan, pada acara Diskusi dan Bedah Buku yang dilaksanakan di Kantor Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Semarang, Sabtu (23/3).
Baca juga: Jadikan Nh Dini Sebagai Ikon Sastrawan Semarang
Wenri Wanhar mengatakan, sejarah merupakan masa lampau yang perlu dipelajari. Sejarah bukan untuk mewarisi dendam, tetapi untuk belajar saling memaafkan.
“Setelah memelajari sejarah dengan baik, manusia harus saling memaafkan,” ujarnya saat diwawancarai oleh kru LPMMISSI.COM
Menurutnya, jangan sampai ada lagi polarisasi istilah orang kanan atau kiri, karena persatuan itu yang penting. Jika ada kesalahan dalam sejarah tidak perlu diulangi, namun jika ada yang benar maka perlu untuk diteruskan.
“Manusia tidak mungkin terus menerus perang saudara, maka belajar sejarah dari berbagai pihak itu penting agar manusia bisa berdamai dengan sejarah dan saling memaafkan,” jelasnya.
Baca juga: DEMA-U Dorong Generasi Muda Tingkatkan Kemampuan Wirausaha
Sejarah itu seperti luka, lanjut Wenri, jika luka ditutup-tutupi akan membusuk, namun jika luka itu dibuka dan diobati dia akan sembuh.
Contohnya yaitu Amerika dan China, kedua negara tersebut sama-sama pernah mengalami perang saudara, tetapi mereka mengangkat semua sejarah dan bisa memulihkan.
“Suatu bangsa dikatakan baik apabila mampu memenangkan tanpa mengalahkan. Pelajari sejarah dengan baik, karena ada narasi hari ini yang tumbuh dari masa lalu,” tandasnya.
Reporter: Aditia Ardian
Editor: M. Dafi Yusuf
Generasi Saat Ini Harus Bersatu Bukan Berebut Pengaruh
Previous Post
Tinggalkan Balasan