Berita
Berdzikir dan Fokus, Kunci Tarian Sufi
SEMARANG, LPMMISSI.COM – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Manajemen Dakwah (MD) turut mengundang KH. Budi Harjono dan hadroh el Quds (Kudus) dalam rangka Pekan Raya Manajemen Dakwah 2018 serta dimeriahkan oleh tari sufi di Auditorium II Kampus 3.
Salah satu mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) jurusan MD Yanuar Irfan Ramadhani mengaku tidak merasakan pusing saat menari sufi. Untuk latihan yang pertama tentu merasakan pusing bahkan ada yang merasa mual.
Baca Juga: Workshop Evaluasi Kurikulum Prodi Magister KPI
“Ketika menari itu dituntut untuk fokus dan berdzikir karena jika kita tidak fokus maka akan merasa pusing,” jelasnya saat ditemui kru magang Rabu (30/5).
Awal latihan penari sufi melihat jempol tangan kiri agar pandangan fokus. Bagian jempol kaki kanan diinjak bagian kaki kiri kemudian ditarik ke kiri dengan dua kali putaran berlawanan dengan arah jarum jam yang memiliki arti kembali ke fitrah asal muasal manusia diciptakan untuk apa.
Baca Juga: KPID Jateng Selenggarakan Seminar Hari Penyiaran Nasional Pertama di UIN Walisongo
“Memutarnya keluar kekiri bukan kedalam karena melepas ego dan benar-benar pasrah,” tambahnya.
Budi Harjono mengatakan bahwa ketika memutar tidak boleh memikirkan duniawi jika memikirkan duniawi maka penari akan jatuh dan ketika memutar itu diiringi dengan dzikir yang sederhana.
Reporter: Sekarwati (MG17)
Editor: Ika Ayu Rhomadhoni