SEMARANG, LPMMISSI.COM – Guna membangkitkan kembali gerakan mahasiswa, Pendiri Omah Dongen Marwah Hasan Aoni bercerita banyak tentang sejarah aktivis mahasiswa 98 dalam webinar bertajuk “Quo Vadis Gerakan Mahasiswa” melalui Zoom Meeting dan siaran langsung youtube SKM Amanat. Pada Minggu, (6/12).
Dalam acara yang dihelat oleh Surat Kabar Mahasiswa (SKM) Amanat, Hasan Aoni menuturkan, bahwa gerakan mahasiswa merupakan salah satu upaya dalam perubahan sosial politik.
“Gerakan mahasiswa mencerminkan the will of the people, atau kehendak masyarakat. Karena peran gerakan mahasiswa memberikan political effect,” jelas Hasan.
Menurutnya, mahasiswa memiliki tiga bekal utama dalam upaya perubahan sosial politik yakni intelektualitas, kekuatan kepemimpinan (strength of leadership), dan skill/kemampuan.
Baca juga: Lembaga Pendidikan Bisa Jadi Tempat Doktrin Ideologi Ekstrem
Sejarah telah mencatat ada gerakan mahasiswa yang monumental, baik pra-kemerdekaan ataupun pasca kemerdekaan. Pertama, gerakan penurunan Soekarno tahun 1966, kedua, Aksi 1998 runtuhnya orde baru ke reformasi.
“Adapun jatuhnya Soekarno karena otoriterisme dan ekonomi,” katanya.
Lanjut, Hasan menjelaskan gerakan mahasiswa hanya aktif menjadi salah satu pemicu. Artinya jika tidak ada sesuatu di kekuasaan, tidak akan terjadi.
Hasan mengaku terdapat beberapa perbedaan antara gerakan mahasiswa hari ini dan mahasiswa zaman dulu.
Baca juga: Wujudkan Impian Istri, Kuli Bangunan Dirikan Taman Baca
“Sebenarnya gerakan mahasiswa hari ini selain menjadi sekumpulan massa, dia bisa melakukan perubahan sosial politik. Karena sebagian besar mahasiswa hari ini banyak mengejar kepentingan skill semata, yang penting lulus dan dapat kerja. Banyak orang bersosial media untuk “say hai” daripada membahas intelektualitas dan akademik khusus untuk mahasiswa,” pungkasnya.
Reporter : Mafriha Azida
Editor : Sakti Chiyarul Umam
