Foto: Lpmmissi.com/ Play.google.com |
Ketika jadwal perkuliahan sudah ditentukan, itu adalah momen bagi mahasiswa mempersiapkan diri untuk menempuh pembelajaran selama satu semester. Namun, adanya sejak adanya pandemi Covid-19 ini segala rutinitas telah berubah. Tidak ada lagi belajar di kelas, belajar kelompok di perpustakaan, agenda diskusi organisasi, juga bentuk pengkaderan berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Semua yang biasanya dilakukan tatap muka kini melewatinya melalui (dalam jaringan) daring.
Di UIN Walisongo Semarang sendiri, kuliah daring sudah diberlakukan sejak semester genap kemarin. Tentunya banyak perubahan dalam praktiknya. Namun, hal tersebut tetap dilakukan demi kelancaran menyelesaikan perkuliahan. Sehingga, baik dosen maupun mahasiswa dituntut untuk memanfaatkan media yang ada, seperti e-learning dan media lainnya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa ada sebagian dosen senior merasa kesulitan untuk mengoperasikannya. Hal ini tidak hanya di UIN Walisongo saja, tetapi juga di beberapa kampus lain dengan persoalan yang sama.
Disisi lain, dari pengalaman perkuliahan daring di semester lalu, mahasiswa juga dosen tentu sudah cukup beradaptasi dan mulai terbiasa dalam proses pembelajarannya. Sehingga, tentunya akan lebih memudahkan pelaksanaan di semester mendatang.
Baca juga: 5 Aplikasi Ebook Gratis yang Menemanimu #dirumahaja
Apa saja sih aplikasi yang digunakan saat kuliah daring? Apakah pengaplikasiannya susah?
Berikut adalah aplikasi-aplikasi yang sering digunakan dalam pembelajaran online di UIN Walisongo Semarang :
1. Google Classroom
Foto: Lpmmissi.com/ Play.google.com |
Salah satu aplikasi yang kerap digunakan yakni Google Classroom. Google Classroom adalah aplikasi daring untuk menunjang kegiatan belajar dengan memanfaatkan akun G-mail sebagai layanan lingkup pendidikan online. Tujuan utama dari aplikasi ini terletak pada proses berbagi file antara pendidik dan peserta didik.
Fasilitas yang ditawarkan Google Classroom ini cukup banyak, sehingga menjadi referensi yang tepat untuk perkuliahan daring nanti, karena cara menggunakannya juga terbilang mudah. Sedangkan perbedaannya dengan media pembelajaran lainnya yaitu terletak pada efektifitas dan efisiensi.
2. Google Meet
Foto: Lpmmissi.com/ Play.google.com |
Selain google classroom, ada juga Google Hangouts Meet atau sering disebut Google Meet. Yaitu sebuah aplikasi video conference atau online meeting yang dapat digunakan di semua platform.
Selain itu, di aplikasi ini juga menyediakan akses untuk berbagi dokumen sebagai penunjang presentasi. Tak hanya itu maksimal peserta video conference dalam Google Meet bisa mencapai 100 peserta.
Adapun kelebihan dari aplikasi lainnya, yaitu tersedia gratis di play store, dilengkapi fitur white board, juga tampilan video yang HD dan yang terpenting mensuport resolusi lain. Selain itu penggunaannya juga sangat mudah, terdapat layanan enkripsi video, serta banyak pilihan tampilan yang menarik.
Namun kekurangannya di aplikasi Google Meet ini, tidak semua fasilitas gratis. Selain itu juga membutuhkan jaringan yang stabil, karena tidak mampunyai fitur hemat data.
Baca juga: 5 Rekomendasi Buku tentang Pendidikan yang Menemani #NgabubuREAD
3. Zoom
Foto: Lpmmissi.com/ Potofoliosolutions.com |
Ada pula aplikasi Zoom yang belakangan ini cukup populer. Beberapa fitur yang bisa digunakan adalah chat/video chat, screen sharing dan white board untuk kolaborasi, record meeting atau merekam sesi video conference, serta absensi peserta.
Aplikasi ini mempunyai kelebihan tersendiri, karena memiliki penawaran yang lebih maju. Seperti fitur mute yaitu untuk mencegah beberapa orang berbicara pada saat yang sama.
4. Jitsi Meet
Foto: Lpmmissi.com/ Play.google.com |
Selain ketiga aplikasi di atas, terdapat juga Jitsi Meet yang merupakan layanan video conference gratis. Cara menggunakannya juga mudah dengan hanya mengunjungi situs https://meet.jit.si/ atau bisa mendownload aplikasinya di Play Store.
Keamanan dan fleksibilitas adalah kunci utama yang ditawarkan oleh Jitsi. Selain gratis aplikasi ini juga tidak memerlukan akun sama sekali. Fitur yang ada juga lumayan lengkap, di mana setiap panggilan video dapat diberikan short URL sehingga lebih mudah dibagikan.
Baca juga: Lima Rekomendasi Kado Wisuda
5. WhatsApp Group
Foto: Lpmmissi.com/ Play.google.com |
Kebanyakan orang sudah tentu tahu aplikasi yang satu ini, ialah WhatsApp. Sebuah aplikasi mainstream yang digunakan sehari-hari. Kita bisa bertukar pesan teks ataupun pesan suara. Melakukan panggilan masuk atau keluar dan bisa video call.
Namun semenjak pembelajaran dilakukan secara daring, aplikasi ini menjadi alternatif. Yakni dengan membuat grup whatsApp untuk berkomunikasi.
WhatsApp ini cukup efektif dalam kuliah daring. Karena antara dosen dan mahasiswa bisa melangsungkan pembelajaran seperti presentasi, mengirim berbagai file, juga bertukar pendapat dengan cara chat. Namun terkadang, grup seperti kurang kondusif saat pembelajaran berlangsung. Karena keterbatasan respon peserta grup.
Begitulah beberapa referensi aplikasi yang digunakan mahasiswa UIN Walisongo Semarang saat perkuliahan daring. Dengan kondisi yang demikian, saatnya mahasiswa harus lebih bisa memaksimalkan proses belajarnya. Agar hasil yang dicapai juga bisa maksimal dan memuaskan.
Penulis : Mafriha Azida