Spesial Ramadhan: Manajemen Waktu agar Ibadah dan Aktivitas Tetap Seimbang

0
34
Ilustrasi Spesial Ramadhan: Manajemen Waktu agar Ibadah dan Aktivitas Tetap Seimbang (sumber foto: pngtree)
Ilustrasi Spesial Ramadhan: Manajemen Waktu agar Ibadah dan Aktivitas Tetap Seimbang (sumber foto: pngtree)

SEMARANG,LPMMISSI.COM-Ketika bulan Ramadhan tiba, banyak perubahan dalam rutinitas sehari-hari. Tidak jarang kita merasa lemas dan kurang semangat karena harus menahan lapar dan haus. Dalam bulan Ramadhan, kita berpuasa mulai dari waktu subuh hingga maghrib, yang berarti kurang lebih 13 jam tanpa makan dan minum.

Namun, waktu puasa tersebut bukanlah kesempatan untuk hanya tidur, bersantai, atau melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat. Sebaliknya, bulan Ramadhan adalah waktu yang sangat tepat untuk menyeimbangkan ibadah dan aktivitas harian kita.

Berikut adalah beberapa cara untuk mengatur waktu agar ibadah dan aktivitas tetap seimbang selama bulan Ramadhan:

1. Manfaatkan Waktu Malam
Banyak kalangan, khususnya pemuda, menghabiskan waktu mereka di malam hari dengan kegiatan yang kurang produktif. Padahal, malam bulan Ramadhan adalah waktu yang sangat baik untuk memperbanyak ibadah, seperti sholat tarawih, tadarus Al-Qur’an, dan sebagainya.

Dengan mengganti kebiasaan malam yang tidak bermanfaat dengan kegiatan yang positif, kita akan lebih mendapatkan keberkahan dalam bulan Ramadhan ini.

2. Manfaatkan Waktu Sahur
Sahur merupakan waktu yang sangat penting dalam bulan Ramadhan. Makan sahur dengan niat yang benar akan membantu kita menjalani puasa dengan lebih kuat.

3. Jadikan Aktivitas Sehari-hari Sebagai Ibadah
Pada bulan Ramadhan, kita sering merasa bahwa aktivitas sehari-hari terasa lebih berat karena puasa. Namun, jika kita niatkan setiap aktivitas sebagai bagian dari ibadah, kita akan merasakan manfaatnya. Baik itu bekerja, belajar, ataupun beraktivitas lainnya, semuanya bisa menjadi amal kebaikan asalkan dilandasi dengan niat yang baik. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW dalam kitab Arbain Nawawi:
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

Artinya: “Sesungguhnya segala amal itu bergantung pada niat, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan.”

Baca juga: Nuzulul Qur’an: Kisah dan Sejarah Turunnya Pedoman Utama Agama Islam

4. Hindari Pikiran Buruk Secara Berlebihan
Bulan Ramadhan mengajarkan kita untuk selalu berpikir positif dan menghindari pikiran buruk. Pikiran negatif yang berlebihan hanya akan mengganggu ketenangan hati dan dapat mempengaruhi ibadah kita. Allah telah memberikan akal pikiran kepada manusia untuk mengelola segala sesuatu dengan bijaksana. Dalam Al-Qur’an, Allah mengingatkan kita agar tidak mengikuti langkah-langkah setan. Dalam Surat An-Nur ayat 21 disebutkan:

یٰۤاَیُّہَا الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تَتَّبِعُوۡا خُطُوٰتِ الشَّیۡطٰنِ ؕ وَ مَنۡ یَّتَّبِعۡ خُطُوٰتِ الشَّیۡطٰنِ فَاِنَّہٗ یَاۡمُرُ بِالۡفَحۡشَآءِ وَ الۡمُنۡکَرِ ؕ وَ لَوۡ لَا فَضۡلُ اللّٰہِ عَلَیۡکُمۡ وَ رَحۡمَتُہٗ مَا زَکٰی مِنۡکُمۡ مِّنۡ اَحَدٍ اَبَدًا ۙ وَّ لٰکِنَّ اللّٰہَ یُزَکِّیۡ مَنۡ یَّشَآءُ ؕ وَ اللّٰہُ سَمِیۡعٌ عَلِیۡمٌ

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barang siapa mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya dia (setan) menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan mungkar. Kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, niscaya tidak seorang pun di antara kamu bersih (dari perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS An Nur: 21)

5. Berbuat Baik kepada Sesama
Ramadhan adalah bulan penuh berkah, di mana pintu pahala dibuka seluas-luasnya. Setiap amal kebaikan yang kita lakukan akan dilipatgandakan pahalanya. Oleh karena itu, manfaatkan waktu Ramadhan untuk berbuat baik kepada sesama, baik dengan memberi sedekah, berbagi takjil, mengikuti kajian islami, ataupun melakukan kegiatan positif lainnya. Dalam Al-Qur’an surat Al-Isra (7) dijelaskan:

اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ ۗوَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَاۗ فَاِذَا جَاۤءَ وَعْدُ الْاٰخِرَةِ لِيَسٗۤـُٔوْا وُجُوْهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوْهُ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَّلِيُتَبِّرُوْا مَا عَلَوْا تَتْبِيْرًا

Artinya: Jika berbuat baik, kamu telah berbuat baik untuk dirimu sendiri. Jika kamu berbuat jahat, itu kembali kepada dirimu sendiri. Apabila datang saat kerusakan yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu, untuk memasuki masjid (Baitulmaqdis) sebagaimana memasukinya ketika pertama kali, dan untuk membinasakan apa saja yang mereka kuasai.

Dengan mengikuti prinsip-prinsip di atas, kita dapat menjalani bulan Ramadhan dengan lebih seimbang, baik dalam ibadah maupun aktivitas sehari-hari. Semoga kita semua bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya agar bulan Ramadhan kita penuh dengan keberkahan.

Penulis: Danish Behzad

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini