Mahasiswa baru mencoba teknologgi Virtual Reality (foto:lpmmissi.com:Nia)
SEMARANG, LPMMISSI.COM–American Corner (Amcor) membuka stand inovatif selama kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK), pada Sabtu (10/08). Fasilitas bahasa yang merupakan bagian dari Perpustakaan UIN Walisongo ini menarik perhatian banyak mahasiswa baru dengan memperkenalkan teknologi Virtual Reality (VR).
VR ini tidak hanya sekadar alat hiburan, tetapi juga merupakan inovasi dalam metode pembelajaran. Melalui VR, mahasiswa baru diajak untuk lebih fokus pada aktivitas yang melibatkan penggunaan tangan dan jari, yang pada akhirnya dapat membantu mereka mengurangi ketergantungan pada gadget. Selain itu VR juga berfungsi sebagai sarana healing, serta dapat membantu mahasiswa mengatasi stres dan kelelahan dari rutinitas akademik.
“VR ini juga sebagai gebrakan baru sebagai media pembelajaran. VR ini bukan untuk melatih literasi tetapi untuk sarana refreshing, dimana poin utamanya adalah melatih pengembangan motorik kita dalam menggunakan jari dan tangan,” ujar Arga, Wakil Koordinator volunteer Amcor.
Baca juga:Prof. Ismail: Mahasiswa UIN Walisongo Minimal Bisa Sholat dengan Baik
Salah satu hal yang menarik dari VR ini adalah mahasiswa dapat merasakan visual yang berbeda dari lingkungan sekitar mereka, memberikan pengalaman yang unik dan mendalam.
Arga menambahkan, jika diadakannya teknologi VR ini merupakan bentuk urgensi dari warga sekitarnya. Selain itu faktor perkembangan mahasiswa, industri, dan teknologi yang sudah mulai berkembang menjadikan American Corner Semarang berani berinisiatif mengadakan teknologi VR, salah satunya di UIN Walisongo.
Baca juga: Dekan FDK Harap Mahasiswa Harus Berpikir Kritis
Stand VR ini diselenggarakan selama tiga hari di depan Walisongo Center, tempat yang strategis sehingga mampu menarik minat banyak mahasiswa baru. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan warna baru dalam dunia akademik UIN Walisongo, serta menjadi langkah awal bagi mahasiswa baru untuk lebih aktif dan inovatif dalam proses belajar.
Reporter: Nur Iffatul Ainiyah
Editor: Haqqi Idral