
SEMARANG, LPMMISSI.COM-Rapat dan konsolidasi akbar lembaga kemahasiswaan, membahas tindak lanjut proses transisi kepengurusan lembaga kemahasiswaan, dan menjawab kesimpang siuran mengenai SK Rektor Nomor 2212 Tahun 2024 dan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kementrian Agama, Nomor 3814 Tahun 2024 tentang Petunjuk Teknis Organisasi Kemahasiswaan pada PTKI, hari Minggu (16/2).
Rapat yang berlangsung di Pendopo Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEBI) dihadiri oleh seluruh organisasi mahasiswa UIN Walisongo, baik ditingkat Universitas maupun fakultas.
Mandataris Ketua Umum Senat Mahasiswa (Sema), UIN Walisongo, Safrizal Al-Fadhil dan mandataris Presiden Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema), Mu’tasim Billah menjawab kesimpang siuran yang ada, dan terdapat poin utama yang dijawab, yaitu:
1. Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas (UKM-U) akan menjadi induk dari UKM-Fakultas, dengan status hukum UKM-F dialihkan ke Universitas, serta Surat Keputusan (SK) menjadi satu dengan induknya, namun wilayah kerja masih tetap di fakultas masing-masing.
2. Penggabungan UKM-U dengan UKM-F disesuaikan dengan kesamaan bidangnya, seperti rumpun teater, pers, sport, bahasa, dan yang lainnya.
3. UKM-F yang tidak memiliki rumpun yang sama dengan yang ada di UKM-U, diberikan dua pilihan, yaitu bergabung dengan rumpun yang masih relevan atau menjadi Badan Persiapan (BP) Kelompok Studi Mahasiswa ditingkat Fakultas dan UKM ditingkat Universitas.
4. Tidak ada pemotongan anggaran dana untuk UKM, namun nantinya anggaran yang diberikan akan disesuaikan dengan laporan kinerja selama tiga tahun terakhir.
5. Semua Ormawa wajib menyiapkan berkas transisi lembaga kepengurusan mahasiswa dengan kelengkapan yang telah ditentukan.
Dari hasil rapat tersebut, beberapa pihak UKM merasa masih ada hal yang belum terjawab. Perwakilan dari Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Idea, meminta kejelasan dari latar belakang kebijakan memproporsionalkan UKM.
“UKM-F yang telah berdiri lama di UIN Walisongo, tiba-tiba diproporsionalkan. dalam SK pun tidak ada penjelasan mengenai penggabungan tersebut, hanya menjelaskan KSM di tingkat Fakultas dan UKM-U,” tanyanya.
Kemudian, perwakilan dari teater Metafisis juga mempertanyakan, mengenai pengenalan UKM terutama pada UKM-F nantinya kepada mahasiswa baru, apakah masih akan diadakan dan kejelasan mengenai sistem recruitment yang digunakan nantinya.
Selain itu, beberapa pertanyaan muncul mengenai administrasi, laporan pertanggung jawaban melewati induk atau langsung ke universitas, adakah legal standing dari UKM-F, dan lainnya.
Untuk jawaban yang belum terjawab, Safrizal menyampaikan akan membuat audiensi dengan Wakil Rektor (WR) tiga bidang Kemahasiswaan, Kerjasama dan Alumni.
“Nanti ditanggal 18-20 Februari 2025 akan dilakukan audiensi dengan WR dan pertemuan akan dibagi per-rumpun atau bidang UKM untuk lebih jelas menjawab pertanyaan dari teman-teman,” pungkasnya.
Reporter: Rahma Wulansari
Editor: Karina Rahma Dani