Buy now

32 C
Semarang
Selasa, November 26, 2024
spot_img

Sediakan 3 Teleskop, Planetarium UIN Walisongo Gelar Pengamatan Gerhana Matahari Hibrida

f69fddc19eb246acad977524a14b1aee
foto:lpmmissi/Zaki

SEMARANG, LPMMISSI.COM – Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo Semarang, menggelar acara pengamatan gerhana matahari hibrida, Kamis (20/4). Planetarium menyediakan tiga teleskop dan kacamata khusus yang dapat digunakan pengunjung untuk melihat gerhana.

Salah satu teleskop disambungkan dengan layar yang menayangkan gerhana matahari hibrida secara langsung. Petugas planetarium menghimbau kepada pengunjung agar tidak melihat gerhana matahari secara langsung karena akan membahayakan mata.

Kepala Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo, Ahmad Saiful Anam, mengatakan, gerhana matahari kali ini merupakan fenomena langka, yakni gerhana matahari hibrida. Artinya percampuran antara gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total.

“Fenomena gerhana matahari ini bisa dikatakan langka karena terjadi sekitar 72 tahun sekali. Meskipun di daerah Semarang dan sekitarnya hanya mendapati gerhana matahari parsial dengan magnitudo ketutupan 50%,” katanya.

Selain itu, ia juga menerangkan jika gerhana matahari ini tidak bisa dijadikan patokan berakhirnya bulan Ramadan. Akan tetapi, penentuan awal bulan hijriyah menurut kaidah fikih tetap harus didasarkan pada pengamatan terlihatnya hilal atau bulan baru.

“Memang ini merupakan ijtimak atau siklus pertanda akhir bulan. Namun, menurut kaidah fikih yang diriwayatkan nabi, bahwa untuk memulai dan mengakhiri puasa Ramadan harus melihat ada tidaknya hilal,” terangnya.

Salah satu pengunjung, Fiki Muafi, menuturkan, kedatangannya ke gedung Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo karena ingin melihat fenomena langka ini secara langsung.

“Bagus, sih. Di sini bisa lihat gerhana matahari secara langsung karena ini juga momen langka, apalagi dibuka untuk umum dan gratis,” tuturnya.

Pengamatan ini dibuka untuk umum dan diselenggarakan secara gratis. Puluhan pengunjung dari masyarakat umum dan mahasiswa tampak hadir memadati Gedung Planetarium dan Observatorium Zubair Jailani UIN Walisongo. Mereka terlihat antusias ingin melihat secara langsung fenomena alam langka tersebut.

Reporter: M. Zaky Ramadhani
Editor: Indah Wulan Sari

baca juga

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0PengikutMengikuti
3,609PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

terkini