SEMARANG, LPMMISSI.COM – Berbicara soal kopi, saat ini sudah banyak tersedia kedai kopi di beberapa sudut Kota Semarang yang bisa dikunjungi.
Namun banyak yang tidak tahu proses terbentuknya sebuah kopi yang nikmat, kali ini dibahas dalam acara Coffee Fest 2019 di Gedung Serba Guna (GSG) kampus III UIN Walisongo Semarang, Kamis (3/1).
Dalam acara ini berisi berbagai kegiatan yang menarik para pecinta dan penikmat kopi di Semarang.
Beberapa di antaranya lomba fotografi kopi dan manual brewing kopi.
Baca juga: Inovasi Baru, MBS Launching Aplikasi Android
Ketua Panitia, Nabila mengatakan, acara ini sudah pernah dilakukan di berbagai daerah, namun, untuk Semarang, ini yang pertama kali.
“Meski lebih terfokus pada pembahasan gizi dan kesehatan, tetapi tetap dibahas berbagai macam hal terkait kopi,” jelasnya.
Ia menambahkan, bahwa Svastaharena sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya Gizi.
Sementara itu, selaku seksi acara, Heni mengatakan, panitia cukup kewalahan dengan tugas acara pada hari ini.
“Bukan kali ini saja, tugas UASPak Fauzan biasanya memang disuruh membuat acara, kami cukup kewalahan menghadapinya,” ungkapnya.
Acara ini turut mengundang Ahli Gizi Dwi Hartini, Psikolog Muda Lucky Ade Sessiani, Dosen Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Walisongo Ririh Megah Safitri, Alumnus UIN Walisongo sekaligud Founder Kopi Tjah Santri Faisal Aushofi, Pegiat Kopi Semarangan Haryo Kurniawan, Owner Kapital Kopi Ramadhani, perwakilan dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetik (LPPOM) Jawa Tengah Teguh Wibowo, dan salah satu petani kopi dari Temanggung Agus Solifudin.
“Setiap narasumber berbicara sesuai bidangnya masing-masing yang terkait dengan kopi. Tujuannya supaya peserta tahu jika kopi tidak hanya sebuah minuman. Tetapi ada proses panjang yang membuat kopi menjadi bernilai,” imbuhnya.
Reporter: Aisyah Febryanti
Editor: Isbalna