Connect with us

    Puisi

    Mencaci Cucian

    Published

    on

    Untitled 1
    Untitled 1

    Sore hari, pikiran melaju menembus yang sering mengendus
    Pertanyan musim hujan belum terselesaikan, 
    Mengenai kenapa aku kadang tidak tahu diri, Apalagi tahu malu?
    Banyak pertanyaan muncul, mengendap, hilang timbul
    Tak kalah banyak dengan cacian di cucian, menumpuk setrikaan
    Banyak omong kosong membuat kembung pikiran

    Baca juga: Sajak Laut

    Waktu berjalan sore hari menuju pelataran rumahmu itu
    Aku mengiyakan penindasan-penindasan yang kita rasa, masih membudaya
    Di tanah yang sering kita pijak di lain kota
    Kalau kau mau memberi pelajaran, jangan kencing sambil berdiri 
    Sebab aku pasti kencing dengan berlari
    Namun yang terjadi, gegap gempita saling menyalahkan menjadi solusi
    Evaluasi diri menjadi barang purba, atau dongeng
    Didengarkan, dilupakan~

    Baca juga : Dirimu Sendiri

    Di meja setrika aku lupa mengatakan, letak tindakan harusnya diatas dekat colokan
    Agar kamu dapat dengan baik, merapikan pekerjaan
    Bukan berkacak pinggang, mencaci cucian
    Menyalahkan aku, dan anak kecil itu-

    Umpatan mengumpat dibalik ketiak
    Aku urungkan mengatakan Ia bedebah,
    Biar, biar saja ia menumpuk, memupuk, menggunung di bak cucian

    Baca juga tulisan lainnya dari Hijriyati Sajak Laut Krisis Mahasiswa Kritis Tanggung Jawab Tak Peduli Kampus, Muleh Wae Nang SMA Sudah Dapat Apakah Kita Hari Ini? Tiga Potong Roti Dalam Satu Rumah Baper Positif 

    Penulis: Hijriyati Nur Afni

    Continue Reading
    Click to comment

    Leave a Reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *