Semarang, LPMMISSI.COM – Calon Rektor UIN Walisongo, Fatah Syukur, mempertanyakan Ma’had UIN Walisongo Semarang apakah sudah menjamin kenyamanan dan keadilan bagi mahasiswa. Hal tersebut ia sampaikan pada Debat Terbuka Calon Rektor UIN Walisongo Semarang, Rabu (14/6).
Menurutnya kebijakan wajib ma’had sebagai implementasi merdeka belajar seharusnya disosialisasikan kepada seluruh stakeholder termasuk mahasiswa secara jelas agar dapat menerima kebijakan tersebut.
“Kebijakan wajib ma’had ini harus disosialisasikan agar yang terdampak tidak kaget,” ucapnya ketika menanggapi persoalan ma’had ketika debat yang dilakukan di Auditorium 2 UIN Walisongo.
Sementara itu, calon rektor lainnya, Mukhsin Jamil, menilai kebijakan wajib ma’had merupakan bentuk standarisasi akademik keislaman di UIN Walisongo Semarang.
“Di ma’had inilah pengembangan konseptual pengajaran dan unity of science dapat terjadi,” kata Mukhsin.
Selain itu, menurutnya ma’had menjadi ajang mengenal lingkungan kampus bagi mahasiswa yang tidak memiliki latar belakang pesantren.
Reporter: M Zaky Ramadhani
Editor: Lina Hanifati Atika