SEMARANG, LPMMISSI.COM – Kontes Mural Doodle yang diselenggarakan oleh Komunitas Rumah Rupa UIN Walisongo, menjadi wadah kreativitas seni bagi mahasiswa. Hal itu disampaikan oleh Navis selaku Ketua Umum Rumah Rupa UIN Walisongo, Sabtu (4/5).
Navis menjelaskan, Kontes Mural Doodle merupakan wadah untuk merangsang mahasiswa yang suka menggambar di tembok.
“Mungkin awalnya mereka takut dimarahi dan sebagainya kalau menggambar di tembok. Tapi lewat kontes ini mereka bisa menuangkan idenya,” katanya.
Baca juga: Menerjemahkan Visi UIN dalam Bentuk Artistik
Menurut Navis, acara semacam ini sangat bagus dan dia berkeinginan agar Kontes Mural Doodle ini dapat diadakan lagi.
“Kalau ada tempat menggambar (tembok) tahun depan pengennya diadakan lagi. Karena tidak mungkin juga mengeblok karya anak-anak sebelumnya,” ujarnya.
Ketua Panitia Kontes Mural Doodle, Munadhiroh menyampaikan bahwa acara ini diikuti oleh 60 peserta yang dibagi dalam sembilan kelompok.
Baca juga: Antusiasme Peserta Lomba Menggambar Mural Doodle
“Kebanyakan peserta dari mahasiswa UIN, tapi ada juga yang dari luar, contohnya dari Jepara dan juga mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes),” katanya.
Kontes Mural Doodle termasuk salah satu rangkaian acara dari Dies Natalis UIN Walisongo Semarang ke – 49 yang bertajuk “Kampus Riset Unggul untuk Kemanusiaan dan Peradaban”.
Reporter: Sheila T.
Editor: Aditia A.
Kontes Mural Doodle Menjadi Wadah Kreativitas Seni Mahasiswa
[td_block_social_counter twitter="tagdivofficial" youtube="tagdiv" style="style8 td-social-boxed td-social-font-icons" tdc_css="eyJhbGwiOnsibWFyZ2luLWJvdHRvbSI6IjM4IiwiZGlzcGxheSI6IiJ9LCJwb3J0cmFpdCI6eyJtYXJnaW4tYm90dG9tIjoiMzAiLCJkaXNwbGF5IjoiIn0sInBvcnRyYWl0X21heF93aWR0aCI6MTAxOCwicG9ydHJhaXRfbWluX3dpZHRoIjo3Njh9" custom_title="Stay Connected" block_template_id="td_block_template_8" f_header_font_family="712" f_header_font_transform="uppercase" f_header_font_weight="500" f_header_font_size="17" border_color="#dd3333" instagram="https://www.instagram.com/lpm_missi/?hl=en"]