Connect with us

    Puisi

    Dia & Tanah Pasundan Milik-Nya

    Published

    on

    Ilustrasi Dia & Tanah Pasundan Milik-Nya (sumber foto: google)

    Termenung sejenak, kala tanah Pasundan menangis, merintik meminta dikasihani.

    Terlintas harapan bertemu tambatan hati berjembatan oleh risalah cinta-Nya yang abadi

    Tak ada trauma masalalu yang terpendam dalam raganya

    Dia tinggalkan kisah lama dalam balutan lembut doa tulusnya.

    Memulai kisah baru bersama meskipun badai kian ganas menerpa

    Hingga hanya mencintai ku namun tak lebih dari mencintai-Nya begitu pula dengan rasul nya.

    Baca juga: Elegi Palestina : Ya Rafah

    Terimakasih ayah dan ibu,
    doamu ayah meneduhiku,
    Doamu ibu menyelamatkanku

    Diantara upaya dan harapan yang dilangitkan, besar pula keinginan doa tuk terkabulkan

    Karena ini satu-satunya upaya untuk pulih dari luka lalu yang masih ada

    Pundakmu lah yang jadi sandaranku tuk berjalan bersamanu menuju surga milik-Nya.

    Diantara deras hujan kota Pasundan, aku dibunuh oleh syair yang bermuara pada keabadian.

    Penulis: Salima Nurul

    Continue Reading
    1 Comment

    1 Comment

    1. Lithania Tiara Agustin

      19 Maret 2025 at 12:36

      Deep banget ☺️

    Leave a Reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *