Foto: Isbalna |
SEMARANG, LPMMISSI.COM – Rektor UIN Walisongo, Muhibbin mengeluarkan tiga keputusan untuk mengatasi polemik ujian TOEFL/IMKA.
Keputusan tersebut dia keluarkan setelah didesak oleh Keluarga Besar Mahasiswa Walisongo (KBMW) melalui Aksi Lanjutan Kawal TOEFL IMKA di depan gedung Rektorat, Senin (6/5) pagi.
Adapun tiga keputusan itu yakni, pertama, pada Kamis (8/5) mendatang pihak rektorat akan menambahkan sembilan pegawai baru untuk memperlancar proses penyelenggaraan ujian TOEFL/IMKA.
“Karena kekurangan SDM, PPB akan menambah sembilan tenaga baru,” ujarnya.
Baca juga: Bertepatan dengan Hardiknas, KBMW Geruduk Gedung Rektorat
Kedua, mahasiswa dari angkatan 2012-2015 akan didata secara manual oleh fakultas dan prodi masing-masing.
Dia menjelaskan, apabila mahasiswa yang mendaftar banyak, maka tetap dicarikan solusi agar tetap bisa melaksanakan ujian.
“Jika terlalu banyak, akan dilaksanakan ujian massal. Misalnya ujian di Aula,” jelasnya.
Ketiga, mulai Senin (13/5), akan dibuka kelas baru dengan kuota 40 seat di PPB. Kelas baru tersebut akan dikhususkan untuk mahasiswa angkatan 2012-2015.
Baca juga: KBMW Keluarkan 7 Tuntutan Aksi Kawal Tuntas TOEFL-IMKA
Akan tetapi menurutnya, untuk sementara ini pendaftaran pada kelas tersebut masih dilakukan secara manual.
“Jadi untuk yang pertama ini, ada 40 kuota tambahan dan dilakukan secara offline. Kemungkinan online nya akan tersedia pada bulan Juni,” katanya.
Muhibbin beranggapan bahwa ketiga keputusan tersebut sudah lebih dari cukup. Semoga apa yang disampaikan mahasiswa dapat terealisasikan melalui keputusan yang telah disepakati bersama tersebut.
Reporter: Sakti Chiyarul
Editor: Aditia Ardian