Buy now

28 C
Semarang
Jumat, April 26, 2024
spot_img

Maba FITK Unjuk Aksi Tolak UKT


SEMARANG – lpmmissi.com. Sebagai wujud solidaritas atas mundurnya beberapa calon mahasiswa karena alasan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dinilai tinggi, mahasiswa baru (maba) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) didampingi para pendamping dari kalangan mahasiswa, melakukan aksi orasi di lapangan sepak bola kampus 3, Rabu (24/8).

 “ Ketika ada teman kami keluar karena UKT, kami merasa tersiksa,” ucap Aji, mahasiswa baru program studi Pendidikan Agama Islam (PAI).

Mahasiswa asal Cilacap itu mengaku, pertimbangan pertamanya saat memilih kuliah di UIN Walisongo, tidak lain karena di lingkungan tempat tinggalnya, kampus itu dikenal dengan julukan kampus rakyat yang biaya kuliahnya terjangkau.

Aji secara pribadi tidak menolak sistem UKT, hanya saja menurut dia, penentuan golongan dan besaran perlu disesuaikan dengan kemampuan finansial mahasiswa. Aji juga berharap agar rektor mengadakan dialog langsung dengan mahasiswa.

 “ Banyak yang mengundurkan diri karena mahal, tolonglah dipertimbangkan lagi. Kita butuh rektor angkat bicara langsung,” harapnya.

Dalam aksi sore itu juga dibacakan sebuah surat yang ditujukan untuk Rektor oleh Putri Ayu Citrasari.  Anak dari seorang petani yang berpenghasilan sekitar 500 ribu perbulan itu, mendapat UKT golongan tiga sebesar 2,1 juta. Meski sempat ingin mengundurkan diri, Putri mengurungkan niat tersebut karena dukungan semangat dari orangtua.

 “ Orangtua kaget, tapi orangtua saya juga inginnya saya jadi orang sukses,” ujarnya.
Ketua Panitia  Orientasi Pengenalan Akademik (OPAK), Najahan Musyafak, menyayangkan aksi yang dilakukan di tengah runtutan kegiatan OPAK itu.

“ Belum apa-apa sudah melakukan manuver, ikuti dulu saja kebijakan rektorat, sehingga kita juga bisa mengevaluasi secara lebih komperhensif,” tuturnya.

Menurut Najahan, sebelum mengadakan aksi massal, baiknya mahasiswa berkomunikasi terlebih dahulu dengan pihak kampus,  sehingga permasalahan dapat diselesaikan satu per satu. Jika sudah terlanjur demikian, imbuh Najahan, justru membuat komunikasi menjadi rumit karena membiasakan berburuk sangka terlebih dahulu.
“ Kalau mahasiswa tidak sepakat UKT sekian, tidak usah masuk. Jangan masuk tetapi kemudian protes, sebab biaya kuliah juga bagian dari kesepakatan,” pungkasnya. (Korie Khoriah)

baca juga

1 Comment

  1. “ Kalau mahasiswa tidak sepakat UKT sekian, tidak usah masuk. Jangan masuk tetapi kemudian protes, sebab biaya kuliah juga bagian dari kesepakatan,” pungkasnya

    Nah dengan pernyataan di atas kan sudah jelas, kalau mahasiswa tidak sepakat UKT sekian, tidak usah masuk. Berarti kan yang sudah masuk itu sepakat dengan UKT yang ada sekarang. Kita patut berprasangka baik dulu, mungkin saja ini untuk pembangunan lebih baik kedepannya. Wallahu'alam.

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0PengikutMengikuti
3,609PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

terkini