Connect with us

    Berita

    Peminjaman GSG, JQH Dianggap Melanggar Aturan SOP

    Published

    on

    Untitled u
    Dok N


    SEMARANG,  LPMMISSI.COM – Peminjaman Gedung Serbaguna (GSG) oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Jam’iyatul Qurra Wal Hufadz El-fasya Fakultas Syariah dan Hukum (JQH-FSH), dianggap melanggar peraturan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada kamis (29/03) pekan lalu.

    Penanggung jawab GSG Muhidin mengatakan,  sebenarnya acara tersebut sudah melanggar  aturan SOP,  penggunaan GSG harusnya digunakan untuk olahraga,  tidak boleh untuk acara yang menggunakan panggung. 

    “GSG tidak diperbolehkan untuk acara yang menggunakan panggung,  karena lantainya beralaskan karet,” katanya. 

    Sementara itu,  Muhidin saat diwawancarai LPMMISSI.COM mengaku tidak bisa melarang,  karena panitia sudah mengantongi izin dari Kepala Sub Bagian Rumah Tangga (KASUBAG).

    Baca juga: Rektor Universitas Paramadina Ingatkan Mahasiswa Perlu Berkolaborasi

    “Iya saya mau gimana lagi, pimpinan kurang tegas dalam mengambil keputusan karena event ini sudah melanggar SOP,” tegasnya. 

    Mengetahui kejadian tersebut Mahin selaku  KASUBAG mengatakan,  tidak ingin adanya bentrok dengan teman-teman mahasiswa,  ia juga  mengakui kesalahannya karena memperbolehkan mahasiswa menggunakan event di GSG.

    “Jangan sampai hal ini terulang kembali, dan saya minta maaf dengan kejadian ini, saya mengakui salah, kita harus berpikir lebih dewasa, tidak mau memberatkan mahasiswa dalam menyelenggarakan suatu acara,” tuturnya.

    Ketua Panitia JQH Lutfi Hakim menjelaskan, ia bekerjasama dengan Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (Dema-U), terkait tempat acara yang awalnya di Audit dua Kampus III, karena pada hari itu audit digunakan untuk kegiatan seminar nasional.

    “Jadi sebagai tanggung jawab Dema-U,  ia mengalihkan tempatnya ke GSG sebagai ganti untuk menyelenggarakan acara tersebut,” pungkas mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga angkatan 2016 itu.

     
    Penulis: Muhammad Hafid, Fitroh Nurikhsan (MG 17)
    Editor: Ika Ayu Rhomadhoni
    Continue Reading
    12 Comments

    12 Comments

    1. Hendtund

      2 April 2018 at 07:58

      Yaweslah suwen parani ae seng gawe artikel.. Pupoh rapopo bon, wkwk

    2. Unknown

      2 April 2018 at 08:39

      Judule tok kui te seng lebay…penting ono ijine

    3. Unknown

      2 April 2018 at 08:50

      Yah gmn lagi ukm tingkat FAKULTAS dgn acara tebesar se UIN Walisongo dan paling terkenal ya BEBAS

    4. mahfudzirfan

      2 April 2018 at 09:01

      Nopo akar masalahe gk digawe judul…lebay ben payu..dibuka wong akeh

    5. ehsan hidayat

      2 April 2018 at 09:35

      Mungkin conclusi artikelnya bisa ditambah biar lbh gregets…he
      Jadi jalan keluar yg diusulkan tidak hanya evaluasi u tidak memperbolehkan gsg bagi kegiatan non-olahraga. Tapi mngkin bisa diusulkan juga dg optimis saja bahwa sudah saatnya kampus mengadakan gedung kesenian.
      Karna Kampus ini ibarat INDONESIA yg kaya organisasi (baik seni maupun akademik). Jadi gak bingung nyari tempat yg nyaman…😊

    6. Unknown

      2 April 2018 at 09:59

      ..monggo dipersani ryen lur, niku lantaine beralaskan karet nopo beralaskan kayu..🤔🤔

    7. infolomba.id

      2 April 2018 at 11:19

      yu….parani kantore

    8. Hendtund

      2 April 2018 at 12:16

      Oke mas silit.. Eh mas missi ding..kue to seng rene kue ki sopo kok ngangkon aku

    9. Unknown

      2 April 2018 at 12:18

      Biasa lpm lebay, maklumlah dakwah

    10. mahfudzirfan

      2 April 2018 at 12:20

      Sarannya kalo beri judul jangan menyudutkan salah satu pihak…itu jaeaban ketua panitianya sbagai tgg jawab DEMA-U…apakah DEMA-U sudah diwawancara, dan bagaimana tanggapannya…
      .kalau memang itu kesalahan jqh boleh judulnya begitu, tapi sudah diselidiki semua yang terkait apa belum,,karena dri segi judul banyak yg gak suka

    11. Unknown

      2 April 2018 at 12:24

      Biasa lah lpm lebay, noh saran utk pmbuatan artikel mohon dicermati dgb seksama

    12. Unknown

      2 April 2018 at 12:24

      Rene lo mas holic tak critani nabi nabi. Trus di tulis gaweke topic. Kan ceto. Rah ngarang" perkoro

    Leave a Reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *