SEMARANG,LPMMISSI.COM-Najwa Shihab berikan orasi ilmiah dalam Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) tahun 2023, di lapangan kampus tiga UIN Walisongo pada Jumat (4/8).
Dalam orasinya, Najwa menyampaikan bahwa mestinya kuliah tidak hanya mengejar IPK saja, tetapi berani memahami situasi yang kompleks untuk mendorong adanya forum diskusi, pergerakan dan aksi.
Baca juga: Sonia, Maba Tuna Daksa: Aku Tidak Percaya Perbedaan, Kita Semua Sama
Ia meminjam ungkapan Bung Hatta, “Tanpa kepedulian dan persatuan Indonesia hanyalah sekadar gambar, nama, untaian pulau di atas peta.” Peduli dan bersatu menjadi kunci mahasiswa untuk menjadi calon pemimpin bangsa yang mempunyai skill serta dapat bersaing untuk mengangkat harkat dan martabat.
“Peduli dan bersatu, yang akan membuat mahasiswa tidak hanya sebagai calon tenaga kerja, tetapi calon pemimpin bangsa. Pemimpin tidak akan pernah lahir dari orang cerdas yang terpenjara di dalam kelas,” jelasnya.
Lebih lanjut pendiri Narasi tersebut mengatakan mahasiswa seharusnya adalah orang-orang yang selalu punya keinginan untuk menjadi lebih baik, memusnahkan segala hal yang berbau usang dan kuno, dan memiliki tanggung jawab yang besar terhadap masa depan bangsa.
Ia menyebutkan, di negeri ini pergerakan anak muda sangatlah terbatas. Pada dasarnya anak muda dari dulu belum benar-benar mendapatkan tempat untuk menyampaikan aspirasinya.
“Anak muda hanya dilihat sebatas angka statistik saja generasi Milenial jumlahnya 25%, generasi Z lebih banyak 27%, anak muda hanyak dijadikan objek bukan subjek, hanya dijadikan jualan politik tanpa dipedulikan keinginan dan aspirasinya,” tandasnya.
Berangkat dari hal itu, Najwa mengajak mahasiswa untuk turun tangan, peduli pada isu-isu penting dalam negeri, manggaungkan pesan, dan memperluas solidaritas bersama.
Baca juga: Puluhan Maba Sakit dan Pingsan Saat Ikuti PBAK 2023
“Siapa lagi yang bicara, kalau bukan mahasiswa!” pekiknya.
Diakhir orasi, Najwa Shihab menambahkan, Idealisme merupakan kemewahan yang dimiliki mahasiswa, mahasiswa berkesempatan untuk menggali ilmu pengetahuan sedalamnya dengan progresif dan membuat trobosan baru.
“Jangan takut jatuh dan terantuk, dengan terbentur kau akan terbentuk. Sebab Indonesia memang ditemukan dan diusahakan oleh anak-anak muda. Kalian pulalah yang mestinya melanjutkan proyeksi Tanah Air kita,” pungkasnya.
Reporter: Rahma Wulansari
Editor: Sukma Putri
