SEMARANG, LPMMISSI.COM – Dalam mempublikasikan berita, jurnalis harus berhati-hati agar tidak ada pihak yang dirugikan. pada Senin (2/11).
Editor mata-mata.com Tinwarotul Fathonah dan Managing Editor PT. Bareksa Portal Investasi, Abdul Malik, dalam acara Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) LPM MISSI, bagikan 4 prinsip yang harus dipegang jurnalis agar tidak ikut sebarkan hoaks.
Tinwarotul merasa resah dengan pemberitaan bohong yang marak terjadi. Padahal, penulisan berita harus mengedepankan fakta, bukan opini.
Hal senada dikatakan oleh Abdul Malik, ia menyampaikan dalam menyampaikan berita, seorang jurnalis harus mengedepankan kejujuran dan keakuratan.
Baca juga: Dekan FDK Himbau Aktivis Mahasiswa Harus Cerdas
Agar terhindar dari kesalahan penyampaian berita atau hoaks, Tinwarotul dan Malik sepakat menyampaikan ada 4 prinsip yang harus dipegang teguh oleh seorang jurnalis.
Pertama, menggunakan bahasa yang tegas. Menurut Tinwarotul pemilihan bahasa akan turut mempengaruhi pembaca. Maka ia menyasarankan agar jurnalis mampu menyesuaikan target pembaca terlebih dahulu.
Sedangkan menurut Malik, pemilihan bahasa akan menarik jika jurnalis mampu mengemas dan menyajikannya sesuai dengan kondisi pembaca.
Kedua, cerdas dalam memilih kosa kata. Tinworotul mewanti-wanti agar jurnalis tidak menggunakan bahasa yang mengandung sara. Demikian pula yang sama disampaikan oleh malik, bahwa jurnalis dalam pemberitaannya tidak boleh memprovokasi.
Baca juga: Penahanan Mahasiswa, Kapolrestabes Semarang: Terdapat Bukti Foto dan Video Perusakan
Ketiga, perlu riset dan analisis. Malik juga mengutarakan bahwa berita itu termasuk ke dalam wacana. Maka dari itu untuk menghasilkan berita yang sesuai kode etik perlu adanya riset dan analisis terlebih dahulu sebelum mempublikasikannya.
Keempat, berita harus berimbang. Hal penting lainnya, menurut Malik penulisan berita harus berimbang. Tidak boleh berat disatu sisi maupun keduanya.
Reporter: Hilmi Nasyithotun H
Editor: Fitroh Nurikhsan