Berita
Teater ‘Pada Suatu Hari’ Karya KSK Wadas: Kisah Keluarga yang Sarat Makna

SEMARANG, LPMMISSI.COM-Komunitas Seni Kampus (KSK) Wadas mementaskan drama keluarga berjudul “Pada Suatu Hari” pada Jumat malam (25/04) di Auditorium Kampus I UIN Walisongo Semarang. Pertunjukan dimulai pukul 20.00 WIB.
Sebuah panggung dengan latar ruang tamu disiapkan sebagai tempat berlangsungnya pementasan. Drama keluarga yang dibawakan menampilkan suasana romantis, jenaka, sekaligus sedih.
Penonton beberapa kali tertawa saat adegan lucu berlangsung dan larut dalam emosi saat menyaksikan adegan-adegan manis.
Drama ini diawali dengan hubungan manis seorang kakek dan nenek. Mereka romantic sekali dengan berdansa dan bernyanyi bersama. Namun, suasana indah itu rusak ketika seorang janda yang merupakan mantan dari sang kakek datang berkunjung. Kedatangannya itu membuat nenek cemburu.
Cerita kemudian berlanjut pada anak perempuan mereka, Novia, yang tiba-tiba ingin memutuskan cerai pada suaminya. Ia menganggap bahwa pekerjaan suaminya sebagai dokter adalah kesempatan untuk selingkuh. Padahal, ternyata itu hanya asumsinya saja.
Sang sutradara, Haikal Hidayat, memodifikasi sebuah naskah supaya lebih kekinian. Alasannya memilih cerita ini karena banyaknya kasus overthingking yang membuat cemburu pada sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
Baca juga: UIN Walisongo Resmi Buka Fakultas Kedokteran Berbasis Digital di Tahun Ajaran 2025
Ia juga menyelipkan perkara media sosial yang seolah menjadi kitab pedoman di zaman sekarang. Padahal sebenarnya, kitab pedoman tetaplah Al-Qur’an.
Pelajaran ini juga terselip dalam pembicaraan keluarga ketika Novia berkata pada kedua orang tuanya bahwa dia akan cerai.
“Kalau kita terlalu overthingking, maka akhirnya kurang bagus nanti,” ucap Haikal.
Sementara lurah KSK Wadas, Hafidz Syahrial mengatakan,
“Pikiran-pikiran negative akan menjerumuskan pada hal-hal buruk. Maka dari itu, perlu mencari solusinya yaitu dengan berkomunikasi dengan baik. Karena kunci sebuah hubungan adalah komunikasi yang sangat khas dengan mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK)”.
Sutradara berharap hasil latihan selama empat bulan ini dapat dinikmati oleh penonton, sekaligus menyampaikan pesan dan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita yang ditampilkan.
Reporter: Muhammad Hasan
Editor: Irma Ardiana