SEMARANG, LPMMISSI.COM – Adanya kejanggalan data saat penghitungan suara di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Komisi Pemilihan Mahasiswa (KPM) dengan kesepakatan antara saksi, partai dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) mengadakan penghitungan suara ulang, Jumat (21/12).
Ketua KPM M. Balya Kafabih menjelaskan bahwa pada Jumat pukul 15:00 WIB, semua saksi harus datang. Kemudian mereka harus absen ulang dan meninggalkan nomor WhatsApp-nya.
“Jika ada yang tidak datang, ya berarti konsekuensi,” ungkapnya saat penghitungan suara di FEBI diselesaikan tanpa hasil akhir.
Baca juga: KPM Tanggapi Pelarangan LPM Masuk Ruang Perhitugan Suara
Adanya penghitungan suara ulang dikarenakan jumlah antara kertas suara dan absen pemilih yang ada tidak sesuai.
Berdasarkan data yang didapat oleh LPMMISSI.COM surat suara yang masuk ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) FEBI berjumlah 799. Sedangkan jumlah pemilih yang absen hanya sebanyak 266 orang. Perbedaan data yang terpaut sangat jauh ini memicu protes dan keberatan dari berbagai pihak.
Salah satu saksi yang tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan adanya kejanggalan sebelas suara yang tidak sah.
Baca juga: KPM Melarang LPM Masuk ke Ruang Penghitungan Suara
“Antara kertas suara dan absensi berbeda, serta ada penambahan dua bilik kardus sebagai kotak TPS,” katanya.
Ia menambahkan, pihak KPM justru seolah-olah menyalahkan saksi karena tidak mencatat hasilnya.
Reporter: Mela Fauziah
Editor: Isbalna
