Berita
Pameran di Kota Lama Semarang ini Gunakan Seni Lukis Sebagai Media Mengungkap isu pesisir di Semarang

SEMARANG, LPMMISSI.COM – Gedung Monod Diephuis Kota Lama Semarang berhasil disulap dengan sangat cantik oleh Yayasan Mareta Hati Natara menjadi tempat pameran seni Lukis hasil penelitian soal isu-isu di pesisir Semarang yang telah berlangsung selama satu tahun. Pameran ini diadakan pada tanggal 13 – 17 Mei 2025 dan buka pada pukul 09.00 WIB setiap harinya.
“Alhamdulillah, semuanya ini didanai Indonesiana, Kemendiktisaintek sebesar 300 juta,” kata Handoyo, pemilik dari Yayasan Mareta Hati Natara.
Di samping pintu masuk ada sebuah ruangan, yang disulap menjadi ruang diskusi dengan panggung berwarna merah. Tidak hanya itu, di bagian belakangnya, ada lukisan-lukisan persegi kecil-kecil bertema pesisir, mulai dari hewan-hewan laut, kebudayaan, kehidupan warganya, dan sebagainya. Lukisan itu dibentuk persegi, dengan atap dan bawahnya yang kosong, kemudian disusun. Masih di dalam satu ruangan, ada tulisan review penelitian beserta dengan foto-foto pesisir Tambak Lorok.
Naik ke lantai dua, ada ruangan luas dengan berbagai macam lukisan. Bingkai-bingkainya juga beragam. Ada gambar ala anak-anak TK yang dibingkai pigura di tembok marmer. Di tembok lainnya, ada hewan-hewan laut dan lain-lainnya yang dibuat timbul. Ada juga beberapa sudut yang masih dengan susunan lukisan-lukisan persegi.
Namun, tidak semua lukisan-lukisan yang ada di sana menggambarkan pesisir Semarang. Ada sketchbook tentang kota Semarang. Ada juga barong yang makan rembulan dan beberapa lukisan dengan nuansa horror lainnya. Ada pula kardus-kardus yang dilukis menjadi karakter-karakter kartun seperti Twillight Sparkle dari My Llittle Pony, Stich dari Lilo and Stich, dan lain-lainnya. Ada piguraa-pigura bergambar karakter anime, seperti Guts dari Berserk, Midoriya Izuku dari Boku no Hero Academia, Patung jahat dari Solo Leveling, dan banyak lainnya.
Reporter: Muhammad Hasan
Editor : Ma’unatul Hamidah
Continue Reading