SEMARANG, LPMMISSI.COM – Sebanyak 57 mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Walisongo resmi diberangkatkan mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Misi Khusus Papua, keberangkatan tersebut dilepas di Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo, Rabu (30/7).
Mahasiswa yang akan mengabdi di Papua selama empat bulan ini, telah diberikan jaminan kesehatan oleh fakultas dengan pemberian asuransi.
Dekan FDK, Moh Fauzi, menjelaskan selain pemberian asuransi kesehatan, keselamatan mahasiswa juga menjadi hal terpenting, dengan memastikan bahwa daerah yang dituju adalah daerah Papua yang aman bebas dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM).
“Dari aspek kesehatan pakai asuransi, namun tidak di-cover secara keseluruhan, dan daerah Fakfak adalah Papua yang paling aman, jauh dari OPM atau KKB, dari aspek kultur budaya mereka tidak ada kendala karena mayoritas muslim, maka dukungan masyarakat juga akan sangat kuat,” jelasnya.
Baca juga: https://lpmmissi.com/mhu-uin-walisongo-terbangkan-22-mahasiswa-ke-arab-saudi/
Menjalankan misi khusus Papua ini, FDK bekerja sama dengan yayasan Al-Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN), serta pembiayaan dibiayai penuh oleh yayasan tersebut.
“KKN ini belum pernah dalam tradisi kita, dan ini dibungkus dalam 20 SKS dengan skema Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM), jadi bagi mahasiswa maupun lembaga menjadi keuntungan, semoga bisa lulus tepat waktu,” tambah Fauzi.
Selain itu, menanggapi desas-desus bahwa peserta KKN Misi Khusus Papua tetap harus mengerjakan skripsi sebagai tugas akhir, Fauzi meluruskan bahwa jurnal bisa digunakan sebagai tugas akhir pengganti skripsi.
“Kita akan tetap berpedoman pada apa yang ada, bahwa (tugas akhir) tidak harus skripsi, boleh artikel tapi yang accepted, artinya diterima oleh editor in-chief di sebuah jurnal SINTA 3,”
Sementara itu, Rektor UIN Walisongo, Nizar Ali, berharap dengan adanya KKN Misi Khusus Papua ini, mahasiswa dapat berkontribusi dalam memajukan sumber daya masyarakat.
“Berkontribusi dengan usaha yang penuh, sudah memajukan masyarakat Papua, dan harus ada anak-anak Papua yang ditingkatkan SDM-nya,” ujar Nizar
Reporter: Aisha Veranda K
Editor: Rahma Wulansari