SEMARANG,LPMMISSI.COM-Malam lailatul Qadar adalah malam paling luar biasa yang hanya ada satu dalam satu tahun, yakni di dalam bulan Ramadhan. Tapi, kapan sebenarnya malam yang lebih baik dari satu bulan ini?
Dilansir dari almanhaj.or.id, terdapat sepuluh pendapat mengenai kapan terjadinya malam Lailatul Qadar, yang dikutip kurang lebih dari 30 referensi kitab-kitab. Dilansir dari islam.nu.or.id, pada kitab Fathul Bari, Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani menyebutkan ada sekitar 45 pendapat mengenai kapan terjadinya malam lailatul qadar. Akhirnya, lailatul qadar masih menjadi salah satu misteri terbesar umat muslim dalam setiap tahunnya.
Sebuah penelitian kuantitatif dilakukan oleh Sriyanto Effendi dan Moh Hafiyusholeh. Meninjau dari beberapa pendapat yang menyatakan bahwa malam Lailatul Qadar adalah malam yang terang, cerah, tidak panas dan tidak dingin. Ditambah dengan pagi harinya, di mana matahari terbit dengan tidak menyilaukan dan sejuk.
Maka, penelitian dilakukan dengan melihat aspek udara, kelembaban udara, intensitas penyinaran matahari dengan menggunakan statistika nonparamaterik sebagai bagian dari matematika yaitu dengan uji mann whitney. Penelitian ini dilakukan selama satu bulan Ramadhan penuh yang bertepatan dengan 6 Mei sampai 5 Juni 2019 di empat lokasi di Jawa Timur, yakni wilayah Surabaya, Gresik, Malang, dan Tuban.
Baca juga: Sehat dan Semangat Beribadah: Tips Jaga Kondisi Tubuh Selama Ramadhan
Lantas, apa hasil dari penelitian ini?
Sayangnya, tidak ditemukan perbedaan suhu udara, kelembaban udara, ataupun intensitas penyinaran matahari pada malam pertama sampai malam terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa malam lailatul Qadar memang tidak bisa diketahui secara pasti.
Di dalam kitab Nashaihul Ibad, karya Syekh Imam Nawawi al-Bantani, terdapat atsar dari Sayyidina Umar bin Khattab radhiyallahu anhu. Beliau berkata, bahwa salah satu dari enam perkara yang dirahasiakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala adalah malam lailatul Qadar di bulan Ramadhan.
Hikmah dari Allah menyembunyikan malam Lailatul Qadar adalah agar manusia semangat mencarinya, agar tidak hanya ‘menghadang’ di waktu-waktu tertentu. Hal ini juga serupa dengan yang dikatakan Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani di kitab Fathul Bari.
Untuk menyambut malam Lailatul Qadar, umat muslim dianjurkan untuk selalu memperbanyak ibadah dan pendekatan diri kepada Allah, seperti: memperbanyak membaca Alquran, berdzikir, dan melakukan Sunnah Rasulullah.
Semoga kita diberi kesempatan untuk bertemu dengan malam yang mulia.
Penulis : M. Hasan
Editor: Karin