Foto: lpmmissi.com/ Sakti |
SEMARANG, LPMMISSI.COM – Cuaca pagi yang cerah, semilir angin yang menyibakkan rambut membuat perjalanan masuk kepedesaan Tambak Lorok Tanjung Mas Semarang serasa bersemangat. Iringan musik dangdut terdengar nyaring, seolah sedang menyapa kedatangan pengunjung.
Ratusan kendaraan bermotor hilir mudik, lalu lalang dan menepi dipinggiran pintu masuk parkiran. Telah nampak sekumpulan orang sedang berjalan menyusuri bibir pantai, menyaksikan pelarungan kepala kerbau, simbol sedekah laut dan bumi yang menjadi tradisi turun temurun hingga saat ini.
Di seberang bibir pantai ratusan kapal berlayar, berjajar mengiringi kemeriahan tradisi sedekah laut dan bumi. Kepala kerbau dilarung bersamaan dengan sesaji yang menjadi bentuk kepercayaan atas nikmat Ilahi.
Baca juga: Sedekah Bumi dan Laut Wujud Syukur Kepada Ilahi
Iringan doa tercurahkan melabung di atas langit, berharap seluruh masyarakat sentosa. Ketua Sesepuh Sedekah Bumi dan Laut, Imam Sucipto meyakini larung bertujuan agar masyarakat Tambak Loron diberikan keselamatan.
“Kepala Kerbau didatangkan langsung dari Kota Kudus, bertujuan agar seluruh masyarakat Tambak Lorok selamat dalam mencari rezeki,” Ungkapnya ketika acara berlangsung di Pelabuhan Tanjung Mas.
Ia mengimbuhkan sedekah merupakan tradisi di Tambak Lorok yang rutin dilaksanakan setiap satu tahun, tujuanya untuk bersyukur terhadap nikmat yang berikan Sang Maha Kuasa dalam mencari nafkah, serta terhindar dari halangan atau marabahaya.
Baca juga: Tradisi Sedekah Bumi dan Laut, Wujud Syukur Masyarakat Tambak Lorok
Selain larung, tari dan nyanyian biduan dangkut menambah kemeriahan acara sedekah bumi dan laut ini.
Salah seorang penonton, Solikha. Menuturkan pada saya, bahwa Ia merasa senang dan mengharapkan tradisi yang sudah melekat di Tambak Lorok tetep dijalankan.
Hawa panas menyelimuti agaknya tidak terasa, hampir semua masyarakat merasakan kegembiraan, seluruh kalangan memadati lokasi baik bibir pantai maupun panggung dangdut.
Reporter: Nabila Nikmatul L.
Editor: Hijriyati Nur A.