Buy now

28 C
Semarang
Jumat, April 19, 2024
spot_img

WR I : Disrupsi, Antara Perubahan atau Memusnahkan

Foto: LPM MISSI


SEMARANG, LPMMISSI.COM – Wakil Rektor I UIN Walisongo Semarang, Musahadi menuturkan bahwa disrupsi mempunyai dua peran, yaitu antara memberikan perubahan atau memusnahkan, hal ini disampaikan saat acara Annual Conference on Da’wah and Communication (ADCD) II yang dilaksanakan pada jumat (28/6).

Revolusi 4.0 mendorong terjadinya fenomena disrupsi dalam berbagai bidang. Tidak tekecuali, bertambahnya tantangan pelaksanaan dakwah. Menurutnya, dakwah tidak boleh hanya dilakukan secara manual saja, tetapi juga harus dapat mengikuti era disrupsi, Jika tidak, maka dakwah akan tertinggal. 

“Zaman sekarang, informasi agama inklusif dari ahli yang memiliki pemahaman dalam bidangnya mulai di tiggalkan. Masyarakat lebih mempercayai informasi melalui Whattshap, Youtube, Google dll,” Jelas Wakil Rektor bidang akademik dan pengembangan kelembagaan.

Baca juga: Menghadapi Darurat Sampah Ala Sosilo Toer

Dalam sambutannya, Musahadi berharap dengan adanya ACDC II ini terlahir pemikiran yang cermat, cerdas sehingga dapat memberi dampak untuk muslim dunia.

“Harapannya, kegiatan ini bisa lahir pokok-pokok pikiran yang cermat, menghasilkan kerangka kerja dan tentunya ada follow up yang diikuti pencapain sehingga apa yang didiskusikan mempunyai dampak yang bagus untuk masyarakat muslim dunia,” Ungkapnya.

Acara yang bertema “Revitaslisasi Gerakan Dakwah Islam, di Era Disrupsi Menuju Gerakan Dakwah Humanis-Transformatif Berbasis Local Wisdom” ini juga dihadiri Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Awaludin Pimay.


Baca juga: Soesilo Toer : Semangat, Membuat Saya Tetap Hidup

Awaludin memaparkan bahwa tujuan dari pengambilan tema tersebut sesuai dengan keadaan sekarang, yaitu segala sesuatu berbasiskan teknologi dan informasi. Sehingga, dalam menghadapi tentangan dakwah di era globalisasi 4.0 ini dibutuhkan pengkajian pengembangan ilmu dakwah, agar dakwah bisa berjalan sesuai dengan ittiba’ Rasul dan ajaran para ulama.

“Tujuan pengambilan tersebut yaitu untuk mengkaji ilmu dakwah dalam menghadapi arus globalisasi sehinga dakwah lebih berkembang cemerlang dan semakin diminati masyarakat,” papar Awaludin.


Reporter : Anis Sapitri
Editor: Aini Irmadana

baca juga

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0PengikutMengikuti
3,609PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

terkini