SEMARANG, LPMMISSI.COM – Kesalahan pengisian data diri yang di upload oleh Calon Mahasiswa Baru (Camaba) saat verifikasi, bisa menjadi faktor mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang diterima masing-masing Camaba.
Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Perencanaan Keuangan Imam Taufik menghimbau agar mahasiswa berunding dulu dengan orang tua sebelum mengupload data diri.
“Sifat SMA nya kan masih ada, jangan-jangan pas upload tidak lapor dulu sama orang tuanya, tidak tahu kalau itu ada indikasi serius,” ungkapnya saat ditemui kru LPMMISSI.COM di Gedung Rektorat Kampus I lantai 2, Rabu (23/05).
“Mungkin kami juga kurang tepat, tetapi data yang kami dapat juga dari online yang di upload mahasiswa, kami tidak akan berpikir data lain apa yang di input mahasiswa itu yang kami tentukan,” tambahnya.
Baca Juga: WR II UIN Walisongo: Tidak Kuat Bayar Tidak Usah Kuliah!
Menurutnya penentuan besaran UKT sudah disepakati oleh semua pimpinan UIN Walisongo dan disetujui oleh menteri agama.
“UKT sudah dirapatkan oleh semua pimpinan baik dari jurusan maupun dekan, setelah disahkan pimpinan kemudian kami presentasikan di Jakarta. Setelah dari Jakarta keluar Surat Keputusan (SK) menteri agama, kemudian menteri agama menetapkan Keputusan Menteri Agama (KMA),” jelasnya.
Nominal UKT setiap mahasiswa ditentukan dari penghasilan orang tua, tanggungan orang tua yang kemudian direkap, dipersentase, dijumlah antara rating ini dengan gride seperti ini maka bisa ditentukan masuk golongan sekian.
Ia menambahkan bahwa tidak mungkin UKT lebih tinggi dari pendapatan orang tua.
“Kalau mahasiswa satu-satu ketemu saya, saya buktikan,” pungkasnya.
Reporter: Isbalna
Editor: Ika Ayu Rhomadhoni
Semaunya sendiri, penentuan ukt dibuat transparansinya dong pak knp bisa dpt ukt segitu dll, jgn cuma banyak omong sj. Sekian trimakasih.