Buy now

27 C
Semarang
Kamis, April 18, 2024
spot_img

Suara Kartini Kendeng di Depan Kantor Gubernur


SEMARANG, LPMMISSI.COM – “Kondisi bumi saat ini sangat memprihatinkan, kita harus patuh dan hormat pada ibu bumi. Karena ibu bumi bukan hanya ibuku, dan ibumu. Tapi, ibu kita semua” Kalimat itu diungkapkan oleh Gunarti seorang ibu Kartini dari kendeng saat diskusi dan kampanye Perempuan Melawan Perusakan Alam pada Minggu (21/04), di depan kantor Gubernur Jawa Tengah.

“Kita tidak bisa hidup tanpa bumi. Sandang, pangan, dan segalanya ada di bumi,” ujarnya kepada Kru LPMMISSI.COM.

Gunarti menyampaikan bahwa kondisi bumi  kini semakin rusak, salah satu penyebabnya yakin banyakanya pendirian pabrik dan tambang di beberapa wilayah, seperti di beberapa titik sekitar Sukolilo.

Baca juga: Tolak PLTU, Kartini Batang Lawan Perusakan Alam

“Sukolilo sudah banyak bibit-bibit penambangan ilegal maupun legal dan pemerintah dengan mudahnya memberikan izin pendirian,” katanya.

Pembangunan pabrik dan tambang saat ini tidak hanya berdampak pada keadaan ekonomi di masyarakat, kondisi sosial dan budaya juga terkena dampakanya.

”Masalah yang ada tidak bisa dihitung dengan materi, dulu warga pada rukun, sekarang menjadi sering bertengkar. Padahal kita ini tidak bisa  sendiri-sendiri, kita harus bersama-sama memperjuangkan hak kita,” tambah Gunarti.

Baca juga: TPS-TPS Unik di Semarang, Dari Konsep Resepsi Hingga Pertunjukan Trail

Gunarti berharap kepada seluruh mahasiswa bisa menyuarakan keadilan kepada pemerintah. Karena, sebenarnya pemerintah harus sadar bahwa mereka ada karena dipilih untuk mewakili masyarakat.

“Kalian sebagai penerus bangsa harus bisa menegakkan keadilan. Saat ini pemerintah sedang lupa bahwa amanah dari rakyat tidak dilakukan dan dijalankan sesuai perjanjian,” ujarnya.

Reporter: Sabrina Mutiara
Editor: Muhammad Miftahul Kamal Annajib

baca juga

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0PengikutMengikuti
3,609PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

terkini