 |
| Foto: Lpmmissi.com/ dokumen |
SEMARANG, LPMMISSI.COM- Senat Mahasiswa (Sema) UIN Walisongo, Rizal Alvian Ahmad menilai isu pemotongan Uang Kuliah Tunggal (UKT) sudah menjadi kepentingan bersama.
Rizal menyampaikan persoalan UKT menjadi isu nasional dan harus melibatkan semua Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di seluruh Indonesia.
“Tidak mungkin hanya satu PTKIN saja yang menuntut, otomatis semua harus gerak dan satu suara,” ujarnya.
Dirinya pun turut mengomentari Surat Keterangan (SK) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) tentang Pembatalan pemotongan UKT.
Baca juga: 23 Mahasiswa Thailand Tertahan di Semarang Karena Covid-19
Menurutnya, aturan UKT memang merupakan Keputusan Menteri Agama (KMA). Jadi SK Dirjen Pendis tidak berpengaruh apapun. Sebab yang menjadi pembatalan juga dari SK Dirjen Pendis sebelumnya.
“Saya sudah berkoordinasi dengan Wakil Rektor (WR) I sampai III, dalam keterangan yang saya dapat itu, mau bagaimanapun SK Pemotongan UKT dari Dirjen Pendis tidak dapat mengubah tatanan UKT,” ucapnya.
Namun demikian, Mahasisiwa Jurusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI) tetap mengupayakan pemotongan UKT di UIN Walisongo.
“Bahkan saya mencoba untuk tidak hanya dapat pemotongan 10 persen bahkan lebih,” katanya.
Baca juga: Sema FDK Tuntut Pengurangan UKT
Rizal juga terus berkoordinasi dengan semua Sema Fakultas, untuk lebih bisa mengkaji isu yang ada di Fakultas.
“Saya mewanti-wanti ke tiap Sema di masing-masing Fakultas untuk tidak gegabah atau ceroboh dalam bertindak terkait isu pemotongan UKT ini,” pungkasnya.
Reporter: Fitroh Nurikhsan
Editor: Moch Hafidz
