Buy now

27 C
Semarang
Kamis, April 25, 2024
spot_img

Salah Satu Paslon Dema-U Terindikasi Pemalsuan Data Pemilwa 2018

SEMARANG, LPMMISSI.COM – Pasangan Calon (Paslon) Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (Dema-U) nomor urut 1, terindikasi melakukan pemalsuan data dengan memanipulasi Indeks Prestasi Komulatif (IPK) untuk mencalonkan diri menjadi peserta pemilihan mahasiswa (Pemilwa) 2018.

Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen  Pendis) nomor 4961 tahun 2016, tentang pedoman umum organisasi kemahasiswaan pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), menjelaskan bahwa syarat-syarat calon ketua harus memiliki IPK minimal 3,25.

Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan (Kabag) Muhammad Kharis membenarkan bahwa pemilwa UIN Walisongo merujuk Dirjen Pendis nomor 4961.

Ketika ditanya mengenai pemalsuan data IPK oleh calon pasangan nomor urut 1, Kharis mengatakan bahwa dirinya menerima laporan dari Komisi Pemilihan Mahasiswa (KPM) bahwa tidak ada IPK di bawah 3.

Baca juga: 12 Ribu Surat Suara Pemilwa Disiapkan

“Kemarin saya ketemu ketua KPM, terus saya tanya mas ada kendala tidak terkait pemilwa? Jawaban ketua KPM tidak ada. Kalau misalkan menemukan indikasi pemalsuan data IPK silahkan tanya saja ke kantor KPM,” jelasnya.  

Menanggapi isu pemalsuan data IPK, Ketua KPM Muhammad Balya Kafabih mengatakan kurang mengetahui tentang hal itu. 

“Dari KPM sendiri murni tidak tahu, soalnya kemarin juga ada laporan ke KPM, terus saya tanya ke akademik terkait nama, tapi dari sana tidak mau mengirimkan, jadi otomatis kami mengira semua sudah clear,” ujarnya saat ditemui pada debat kandidat calon Dema-U di gedung Q kampus II UIN Walisongo, Jumat (14/12).

Kafabih mengira bahwa berita yang tersebar itu berita bohong yang ditujukan untuk mengganggu pelaksanaan pemilwa, untuk menjatuhkan calon, dan lainya. 

Baca juga: Ketua KPM: Debat Bukan Sekadar Formalitas

“Untuk berkas yang masuk itu ranahnya bukan saya, itu bagian yang verifikasi saya hanya memantau tiap-tiap divisi itu, jadi untuk tanggung jawab dan lain-lainnya menjadi tanggung jawab mereka,” pungkasnya.

Sampai berita ini terbit, redaksi belum bisa menemui tim verifikasi dan saat dihubungi melalui WhatsApp redaksi tidak mendapat balasan.

Reporter: Fitroh Nur Ikhsan
Editor: Isbalna

baca juga

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0PengikutMengikuti
3,609PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

terkini