Tercatat sejak awal November kampus hijau Universitas Negeri Walisongo sedang ramai dengan suasana Pemilihan Mahasiswa (Pemilwa). Rabu, 19 Desember 2018 merupakan agenda puncak pemilwa dengan pelaksanakan pemungutan suara dan sebanyak dua belas ribu surat suara sudah dipersiapkan.
Pemilwa merupakan ajang pesta demokrasi mahasiswa untuk menyuarakan aspirasinya dalam memilih pemimpin. Demi terwujud pemimpin yang berkualitas warga kampus perlu menyuarakan haknya secara baik dan cerdas.
Baca Juga : Tak Peduli Kampus, Muleh Wae Nang SMA
Pemilih cerdas menjadi penting karena kualitas dan kompetensi pemimpin tergantung dengan cara rakyat (mahasiswa) memilihnya. Biasanya pemilih yang cerdas memiliki karakteristik untuk menilai kandidat mana yang pantas Ia suarakan. Berikut beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan dalam memilih calon:
Pertama, kita perlu mengetahui terlebih dahulu bagaimana kepribadian, kecerdasan, dan kualitas kerja dari setiap calon.
Kedua, berdiskusi dengan masyarakat kampus supaya mengetahui beberapa sudut pandang terkait penilain calon pemimpin, sehingga mampu memiliki gambaran bagaimana cara bersosialisasi dari setiap calon.
Ketiga, memilih dengan hati nurani tanpa tergoda dengan iming-iming apapun, disitu kita dilatih untuk menjadi manusia yang memiliki prinsip.
Baca Juga : Kuasa Politik Feodal di Kampus Kita
Keempat, pemilih datang ke tempat pencoblosan untuk benar-benar memilih dengan serius dan bertanggung jawab. Sehingga pemilih tidak sekadar untuk menggugurkan hak atau kewajiban sebagai warga kampus.
Kelima, menilai visi misi dengan baik yaitu visi misi yang logis dan merakyat. Maksudnya, kandidat yang akan dipilih sudah dipikirkan secara matang dan diyakini mampu membawa kemajuan kampus.
Dan yang terakhir, mematuhi tata cara pemilihan. Jadilah pemilih yang cerdas sebab suara anda menentukan kualitas pemimpin selanjutnya.
Oleh : Avita Nur Hamida
