Nick Mars - Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Minima incidunt voluptates nemo, dolor optio quia architecto quis delectus perspiciatis. Nobis atque id hic neque possimus voluptatum voluptatibus tenetur, perspiciatis consequuntur.

Mahasiswa Kritisi Fenomena Lewat Kartun

SEMARANG, LPMMISSI.COM – Visualisasi gambar berupa kartun, karikatur, dan seni rupa sejenisnya saat ini menjadi media yang paling komunikatif dalam penyampaian keadaan dan kritikan, didukung dengan kepentingan industri yang semakin berkembang.

Kemarin Senin (9/4), Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Tengah bekerjasama dengan Komunitas Rumah Rupa Walisongo,  menyelenggarakan seminar dan Pameran Seni Rupa Literasi Media di Auditorium dua kampus III UIN (Universitas Islam Negeri) Walisongo Semarang.

Baca Juga: KMJS Taklukan KMBS, di Final Futsal Putri

Beberapa mahasiswa UIN Walisongo Semarang juga turut berpartisipasi dalam kegiatan pameran seni rupa ini, dengan menampilkan karyanya berupa gambar kartun dan karikatur untuk dipamerkan pada acara tersebut.

Ketua KPID Jateng Budi Setyo Purnomo menyampaikan, bahwa kepentingan industri saat ini semakin berkembang sehingga kritik lewat gambar dirasa lebih efektif, Tetapi masyarakat juga harus berhati-hati dalam mengamati dan memahami media.

Selain itu pembina Komunitas Rumah Rupa Walisongo Abdullah Ibnu Thalhah, mengajak mahasiswa untuk cerdas mengonsumsi informasi. Menurutnya, akhir-akhir ini  banyak tayangan televisi yang beranekaragam, karena beberapa tayangan televisi hanya mementingkan rating semata.

Baca Juga: Panitia Adakan Kuis Dadakan, di Instagram

“Tayangan televisi sangat beragam, oleh karena itu kita sebagai penonton harus berhati-hati agar tidak mempengaruhi kondisi psikologis kita,” ujar Dosen Seni Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan itu.

Dekan bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Wahyudi menganggap bahwa kritikan yang dilontarkan dengan gambar sangatlah unik, karena sebuah  ekspresi gambar dapat menunjukkan keadaan dan keresahan saat ini secara tersirat.

“Kritik lewat gambar itu sangat nyaman dan unik, apalagi jika dikuatkan dengan literasi media,” katanya.

Reporter: Yulina R.C. (MG 17)
Editor: Aini Irmadana

LPM Missi:

This website uses cookies.