Koordinator Satuan Pengamanan (SATPAM) UIN Walisongo Sutarman mengatakan, jika penahanan KTM maupun KTMS disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya mahasiswa tidak dapat menunjukkan STNK saat pegecekkan di pos pintu keluar, dengan alasan STNK ketinggalan. Selain masalah STNK, penahanan KTM maupun KTMS juga disebabkan adanya mahasiswa yang membawa KTM maupun KTMS yang tidak sesuai dengan identitas diri.
Baca juga: Kasubag RT: Mahasiswa Ada Kartu Khusus Agar Parkir Tidak Berbayar
“Untuk mengambil KTM maupun KTMS, kami menggunakan sistem barter yakni jika mereka dapat menunjukkan STNK dan identitas asli maka kami akan mengembalikan KTM atau KTMS,” ungkap Sutarman saat ditemui crew LPMMISSI.COM, Kamis (22/11).
Baca juga: Story Whatsapp Mahasiswa Kritik Kebijakan Parkir
Sutarman sendiri mengaku jika dalam mengatasi masalah penumpukkan KTM maupun KTMS belum mendapat solusi yang tepat, sehingga penumpukan terjadi terus menerus. Namun, Sutarman menghimbau bagi mahasiswa yang KTMnya disita untuk segera diambil dengan ketentuan yang telah disepakati.
“Saya berharap kepada semua mahasiswa untuk menaati peraturan yang berlaku, sehingga penumpukan KTM maupun KTMS tidak terjadi terus menerus, dan untuk mahasiswa yang KTM atau KTMSnya sudah disita, kami mohon untuk segera diambil dengan menunjukkan STNK atau identitas diri,” pungkas Sutarman.
Editor: Shalma Nurfika F.