Connect with us

    Berita

    ๐— ๐—ฎ๐—ต๐—ฎ๐˜€๐—ถ๐˜€๐˜„๐—ฎ ๐——๐˜‚๐—ธ๐˜‚๐—ป๐—ด ๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐˜‚๐—ป๐—ฑ๐—ฎ๐—ฎ๐—ป ๐—ฃ๐—ฒ๐—บ๐—ถ๐—น๐˜‚, ๐——๐—ผ๐˜€๐—ฒ๐—ป ๐—œ๐—น๐—บ๐˜‚ ๐—ฃ๐—ผ๐—น๐—ถ๐˜๐—ถ๐—ธ: ๐—ง๐—ถ๐—ฑ๐—ฎ๐—ธ ๐—”๐—ฑ๐—ฎ ๐—œ๐—ป๐˜๐—ฒ๐—น๐—ฒ๐—ธ๐˜๐˜‚๐—ฎ๐—น ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—ฅ๐—ฎ๐˜€๐—ถ๐—ผ๐—ป๐—ฎ๐—น๐—ถ๐˜€๐—บ๐—ฒ

    Published

    on

    IMG 20220308 WA0004
    IMG 20220308 WA0004

    Foto: doc. lpmmissi.com

     

    SEMARANG, LPMMISSI.COM โ€“ Dosen Ilmu Politik UIN Walisongo, Nur Syamsuddin menuturkan bahwa tidak ada intelektual dan rasionalisme bagi mahasiswa yang mendukung penundaan Pemilihan Umum (Pemilu).

     

    Nur menyayangkan jika mahasiswa sebagai insan intelektual terlibat dalam politik praktis. Menurutnya, mahasiswa boleh menyampaikan pendapat melalui orasi, pidato, dan sebagainya. Tetapi mahasiswa tidak terjebak dalam pencapaian kekuasaan partai atau tokoh politik.

     

    โ€œJadi mahasiswa melakukan sebagai penguat moral. Bukan sesuatu yang ingin dicapai, atau orang lain yang didukung untuk melakukan kekuasaannya. Kalau sudah begitu, mahasiswa terjebak dalam politik praktis,โ€ ujar Nur, Selasa (8/3).

     

    Selain itu, bukan porsi mahasiswa sebagai kekuatan moral untuk mendukung tokoh politik. Jika mahasiswa terlibat dalam mendukung tokoh politik, menurutnya tidak ada intelektual dan rasionalisme yang dibangun dalam diri mahasiswa.

     

    Nur mengatakan, mahasiswa boleh menyampaikan pendapatnya terkait penundaan pemilu secara akademik.

     

    โ€œMahasiswa masuk diwacana dengan melakukan kajian akademik, tulisan, pidato, orasi, dan sebagainya. Apalagi mahasiswa dapat memberikan solusi,โ€ ucapnya.

     

    Lebih lanjut, Nur berpesan kepada mahasiswa untuk berpolitik. Namun politik berkebangsaan dan politik etik, bukan politik kekuasaan.

     

    Reporter: Muhammad Irfan Habibi
    Editor : Arif Rohman Adianto